Sapardi Djoko Damono melawan pikun

Sapardi Djoko Damono melawan pikun - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang ALHAD INFO ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Sapardi Djoko Damono melawan pikun, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Agama, Artikel Budaya, Artikel Cerita, Artikel Ekonomi, Artikel Gosip Artis, Artikel Politik, Artikel Sejarah, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sapardi Djoko Damono melawan pikun
link : Sapardi Djoko Damono melawan pikun

Baca juga


Sapardi Djoko Damono melawan pikun

Jakarta (ANTARA News) - Kendati telah memasuki masa senja, sastrawan Sapardi Djoko Damono (77) tak mau membiarkan "hantu" bernama pikun menyerangnya.  
"Semua orang tua harus melakukan sesuatu agar jangan pikun. Saya melihat orang pikun, kasihan. Kalau enggak menulis saya mau ngapain lagi?," ujar Sapardi di Jakarta, Rabu. 
Kendati waktunya juga terpakai untuk mengajar di Pasca Sarjana Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dia lebih senang menenggelamkan diri dalam dunia menulis. 
Saat ini, dia baru saja merampungkan naskah terakhir Hujan Bulan Juni ke penerbit. Naskah ini merupakan lanjutan buku sebelumnya. 
Saat tak bisa tidur saja, dia langsung menulis apapun yang terpikir dalam benaknya. Bila tulisannya rampung, sebuah kebahagiaan luar bisa menantinya. 
"Saya suka saya merasa kalau menulis dan kalau selesai ada perasaan bahagia. Rasa bahagia yang luar biasa," kata dia. 
Sapardi mengatakan, waktu terbaiknya untuk menulis yakni pada pagi hari. Menurut dia, saat itu kondisi pikiran masih segar. "Pagi jam 3, pikiran masih segar. Saya pernah dalam semalam menulis sampai 18 sajak," tutur dia. 

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2017



Demikianlah Artikel Sapardi Djoko Damono melawan pikun

Sekianlah artikel Sapardi Djoko Damono melawan pikun kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: